Kamis, 17 Juli 2014

BAB VI KOHESI DAN KOHERENSI PARAGRAF, PENGEMBANGAN PARAGRAFBAB VI KOHESI DAN KOHERENSI PARAGRAF, PENGEMBANGAN PARAGRAFBAB VI KOHESI DAN KOHERENSI PARAGRAF, PENGEMBANGAN PARAGRAF


BAB VI
KOHESI DAN KOHERENSI PARAGRAF, PENGEMBANGAN PARAGRAF
 
A.    Definisi Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Pembagian paragraf menurut jenisnya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.      Paragraf pembuka
Merupakan pembuka atau pengantaruntuk sampai pada segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian.
2.      Paragraf pengembang
Merupakan paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan paragraf yang terakhir sekali didalam bab atau anak bab itu.
3.      Paragraf penutup
Merupakan paragraf yang terletak pada akhir karangan atau pada akhir satu kesatuan yang lebih kecil didalam karangan itu.

            Sedangkan pembagian paragraf menuru teknik pemaparannya adalah sebagai berikut:
1.      Deskriptif
Deskriptif disebut juga paragraf melukiskan (lukisan).
2.      Ekspositoris
Paragraf ekspositoris disebut juga paragraf paparan.
3.      Argumentatif
Paragraf argumentatif dapat dimasukkan ke dalam ekspositoris.
4.      Naratif
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita.

B.     Pengertian Kohesi dan Koherensi Paragraf
a.)    Kepaduan makna (Koherensi)
Suatu paragraf dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya.

b.)    Keterpaduan bentuk (Kohesi)
Koherensi berhubungan dengan isi, maka kohesi atau keterpaduan bentuk berkaitan dengan penggunaan kata-katanya.

Jenis-jenis paragraf
Berdasarkan fungsinya paragraf dibedakan atas:
1.      Paragraf peralihan
2.      Paragraf penekanan
3.      Paragraf penekanan

C.     Syarat Pembentukan dan Pengembangan Paragraf
Pembentukan atau pengembangan paragraf, perlu diperhatikan persyaratan-persyaratan berikut:
1.      Kesatuan
Adalah paragraf yang mengandung satu gagasan utama, yang diikuti oleh beberapa gagasan pengembang atau penjelas.
2.      Kepaduan
Adalah paragraf yang memperlihatkan kepaduan antar kalimatnya.
            Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf yaitu berupa:
a.       Ungkapan hubungan transisi
Beberapa kata transisi berikut ini:
·         Hubungan tambahan
·         Hubungan pertentangan
·         Hubungan perbandingan
·         Hubungan akibat
·         Hubungan singkatan
·         Hubungan waktu
·         Hubungan tempat
b.      Kata ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti orang maupun kata ganti yang lain.
·         Kata ganti orang
Memadu suatu kalimat-kalimat suatu paragraf.
·         Kata ganti yang lain
Digunakan untuk menciptakan kepaduan paragraf.
c.       Kelengkapan
Adalah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama.

D.    Teknik Pengembangan Paragraf
a.       Dengan memberikan contoh atau fakta
b.      Dengan memberikan alasan-alasan
c.       Dengan bercerita

Pengembangan paragraf berdasarkan teknik
1.      Pengembangan secara alamiah
Paragraf yang dikembangkan berdasarkan urutan waktu bersifat kronologis.
2.      Pengembangan secara logis
Pengembangan paragraf secara logis maksudnya adalah pengembangan paragraf menggunakan pola piker tertentu.

            Pola pengembangan paragraf induktif – deduktif
a.       Pengembangan paragraf induktif
Dilakukan dengan menyebutkan permasalahan-permasalahan khusus dan berangsur-angsur menuju simpulan.
Jenis pengembangan induktif:
·         Generalisasi
·         Analogi
·         Sebab-akibat
b.      Pengembangan paragraf deduktif
Menyampaikan hal-hal umumterlebih dahulu, lalu berangsur-angsur menjelaskan hal-hal khusus.
Jenis penalaran deduktif:
·         Silogisme
·         Silogisme negatif
·         Entimem


Tidak ada komentar:

Posting Komentar