Kamis, 17 Juli 2014

BAB V BENTUK-BENTUK TULISAN


BAB V
BENTUK-BENTUK TULISAN 
1.      Pengertian Paragraf
Paragraf menurut Burhan (1998), merupakan sekumpulan kalimat yang yang berkaitan antara kalimat satu dengan kalimat yang lainnya.
Paragraf menurut Arifin Zainal (2000: 113), merupakan seperangkat kalimat yang membicarakan topik. Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat.
2.      Bentuk-Bentuk Tulisan
Dengan demikian, dilihat dari bentuknya tulisan meliputi, deskripsi, eksposisi, narasi, persuas dan argumentasi, antara lain:
a.       Deskripsi
Adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengalaman dan pengetahuan pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya. Dengan demikian, melalui deskripsi, seorang penulis menolong pembaca menggunakan ketajaman perasaan, penglihatan, senyuman dan rasa untuk pengalaman yang berasal dari pengalaman penulisnya.
Tulisan deskripsi bisa dibagi menjadi dua yakni pendekatan realistis dan impresionis.
1)      Pendekatan realistis
Dalam penulisan dengan memakai pendekatan realistis ini, penulis dituntut untuk memotret hal / benda subjektif mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya.
2)      Pendekatan impresionis
Tulisan dengan memakai pendekatan ini berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif. Tujuannya adalah bisa digunakan dalam bentuk tulisan narasi yang menggambarkan sebuah keadaan dengan objek-objek disekitarnya dan tujuannya juga agar pembaca bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh penulisnya.


b.      Eksposisi
Ditinjau dari asal katanya, eksposisi berarti membuka dan memulai. Bahkan ada yang mengatakan exposition means explanation (eksposisi adalah penjelasan).ini berarti tulisan eksposisi berusaha untuk memberitahu, menghapus, menguaraikan atau menerangkan sesuatu. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikannya dengan uraian (misalnya suatau karangan). Masalah yang biasanya di eksposisikan adalah informasi. Adapun contoh-contohnya bisa kita lihat dalam surat kabar.

c.       Narasi
Adalah bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu tertentu.
Narasi bisa dikelompokkan menjadi dua yakni narasi ekspositoris/ narasi factual dan narasi sugestif/ narasi berplot.
1)    Narasi ekspositoris
Yaitu bertujuan member informasi pada pembaca agar pengetahuannya bertambah luas. Artinya, narasi ini berusaha menggugah pembaca agar mengetahui apa yang dikisahkan. Narasi ini mempersoalkan tahap-tahap kejadian dan rangkaian-rangkaian perbuatan kepada para pembaca. Contohnya kisah perjalanan, otobiografi, kisah perampokan dan cerita tentang pembunuhan.
2)      Narasa sugestif
Narasi ini berkaitan dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian. Seluruh rangkaian peristiwanya berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. Tujuannya bukan untuk memperluas pengetahuan pembaca tetapi usaha member makna atas kejadian yang disampaikan. Maka, narasi sugestif bertujuan untuk menimbulkan daya khayal atau mampu menyampaikan makna kepada pembaca melalui daya khayalnya.

d.      Argumentasi
Tulisan argumentasi biasanya bertujuan untuk menyakinkan pembaca, termasuk membuktikan pendapat atau pendirian dirinya. Yang sering terjadi, tulisan argumentasi tidak berdiri sendiri, tetapi biasanya digabung dengan eksposisi dan ditunjang oleh deskripsi. Tentu saja. Sesuai tujuannya agar pembaca menjadi sangat yakin dengan apa yang disampaikan oleh penulis.
Berikut ini adalah tugas dari penulis argumentatif, yaitu:
a)         Harus mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang akan di argumentasikan.
b)        Berusaha untuk menghindari setiap istilah yang menimbulkan prasangka tertentu.
c)         Penulis argumentatif berusaha untuk menghilangkan ketidaksepakatan.
d)        Menetapkan secara tepat tituk ketidaksamaan yang diargumentasikan.

e.       Persuasi
Persuasi berarti membujuk atau menyakinkan. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengungkapkan bahwa persuasi adalah bujukan halus, ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek yang meyakinkan dan himbauan.
Ada beberapa teknik persuasi antara lain rasionalisasi, identifikasi dan sugesti.
a)         Rasionalisasi
Adalah proses penggunaan akal untuk memberikan suatu dasar pembenaran kepada suatu persoalan, dimana dasar atau alasan itu tidak merupakan sebab langsung masalah itu.
b)        Identifikasi
Adalah penulis harus mengidentifikasi dirinya dengan pembacanya. Tujuannya agar masyarakat memilih dirinya. Yang jelas, seolah dia adalah orang yang dibutuhkan oleh lingkungannya.
c)         Sugesti
Adalah suatu usaha untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk menerima suatu keyakinan atau pendirian tertentu tanpa member suatu dasar kepercayaan secara logis dari orang yang dipengaruhinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar