Kamis, 17 Juli 2014

BAB X IHWAL KARYA ILMIAH AKADEMIK


BAB X
IHWAL KARYA ILMIAH AKADEMIK
A.    Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan data lapangan atau gagasan pemikiran dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu pengetahuan. Sehingga menghasilkan informasi ilmiah yang dapat didiskusikan dan disebarluaskan kepada masyarakat pendidikan serta didokumentasikan diperpustakaan. (DEPAG, 2006:66).
B.     Ciri Karya Ilmiah
Karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini:
1. Objektif.
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi.
Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian siapapun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2. Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3. Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

4. Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
6. Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.

C.  Syarat Karya Ilmiah  
Dalam penulisanya karya ilmiah memiliki syarat-syarat tertentu.
Berikut ini adalah syarat-syarat karya ilmiah menurut Zulfikar
a)         Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
b)        Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur   yang menyangganya.
c)         Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
d)        Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
e)         Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandungdalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
f)         Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
D.    Jenis Karya Ilmiah
1.      Karya iImiah Pendidikan
a.    Paper (Karya Tulis).
b.    Pra Skripsi
c.    Skripsi
d.   Thesis
e.    Disertasi

2.      Karya ilmiah Penelitian
a.   Makalah seminar
Makalah seminar meliputi naskah seminar dan naskah bersambung.
1.      Naskah Seminar
2.      Naskah Bersambung
b.    Laporan hasil penelitian
Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
c.  Jurnal penelitian
Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue) dan mendapatkan nomor dari perpustakaannasional berupa ISSN (international standard serial number).
 (Winarto, 2004:181).
d. Fungsi dari Karya Ilmiah
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan.
Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih  mengintegrasikan  berbagai gagasan dan menyajikannya secara  sistematis, memperluas wawasan, serta member  kepuasan  intelektual, di samping  menyumbang  terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.


BAB IX MENULIS PROPOSAL


BAB IX
MENULIS PROPOSAL
A.    Pengertian Proposal
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13).
Kata proposal sendiri berasal dari bahasa Inggris “to propose” yang artinya mengajukan. Sedang dalam KBBI proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Proposal sebagai bentuk pengajuan mengambil bagian yang sangat penting dalam keberhasilan sebuah proyek atau kegiatan yang akan dilakukan. Untuk itulah, maka kita harus bisa menuangkan ide dan gagasan kita sebaik-baiknya dalam proposal ini agar pihak yang akan kita ajak kerjasama tertarik untuk ambil bagian dalam kegiatan yang diajukan.
B.     Jenis – Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.

C.     Fungsi Proposal
Proposal memiliki fungsi yang sangat penting bagi perseorangan atau lembaga yang akan melakukan usaha, program, atau kegiatan. Fungsi dari proposal adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
2.      Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
3.      Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
4.      Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
5.      Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.
D.    IsI Proposal
Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi:
·         Nama kegiatan (judul),
·         Dasar pemikiran,
·         Tujuan diadakannya kegiatan,
·         Ruang lingkup,
·         Waktu dan tempat kegiatan,
·         Penyelenggara (panitia),
·         Anggaran biaya,
·         Penutup.
E.     Ciri-Ciri Proposal
1.      Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2.      Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3.      Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
4.      Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara
dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).
F.      Bentuk – bentuk Proposal:
1.      Proposal bisnis
Sesuai dengan namanya, proposal ini berkaitan dengan usaha seseorang atau suatu kelompok. Contohnya adalah proposal pendirian usaha atau proposal kerjasama antar dua perusahaan
2.      Proposal proyek
Mengacu pada dunia kerja, berisikan serangkaian rencana dalam sektor bisnis atau komersil. Contohnya, proposal proyek perumahan.
3.      Proposal penelitian
Merupakan pengajuan kegiatan penelitian. Sering digunakan dalam kegiatan akademisi seperti penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis, dsb.
4.      Proposal kegiatan/event
Proposal kegiatan adalah pengajuan rencana sebuah kegiatan yang dilakukan oleh satu individu atau kelompok. Contohnya adalah proposal kegiatan 17 Agustusan.
G.    Sistematika Penulisan Sebuah Proposal
1.      Pendahuluan
Berisi tentang hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan
2.      Dasar pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
3.      Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
4.      Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5.      Jenis kegiatan
Sekaligus digunakan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan.
6.      Target
Berisi uraian ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan
7.      Sasaran/peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
8.      Waktu dan tempat pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
9.      Anggaran dana
Biasanya hanya disebutkan jumlah perkiraan pemasukan dan pengeluaran.  Rinciannya ada dalam lampiran proposal.
10.  Susunan panitia
Ditulis secara garis besar. Kepanitiaan lengkap ada dalam lampiran.
11.  Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan lengkap dengan kalender Kegiatan
12.  Penutup
Berisi harapan yang ingin dicapai, lembar pengesah proposal
13.  Lampiran
Isi dan sistematika penulisan proposal dapat dimodifikasi sesuai dengan tujuan proposal itu sendiri. Contoh untuk proposal yang bertujuan mencari sponsor maka dapat dimasukan penawaran sponsorship. Atau proposal usaha/ bisnis dapat memasukkan profil perusahaan, struktur organisasi, produk perusahaan, target pasar, dll.
Dalam membuat proposal dibutuhkan kemampuan mengelola bahasa dalam menyampaikan maksud dan tujuan agar si pembaca paham dan usulan tersebut diterima. Beberapa pihak bahkan mulai memakai tenaga-tenaga ahli yang memahami benar bagaimana cara membuat proposal yang bagus.
Menulis sebuah proposal apa lagi yang bertujuan mendapatkan pendanaan dari donor tidak hanya ditentukan pada metodologi atau pendekatan. Beberapa hal yang patut diperhatikan  diataranya adalah relevansi, urgensi mengapa perlu didanai, apakah memiliki sumber daya yang memadai untuk melaksanakan rencana kegiatan yang disampaikan dalam proposal.
Tata organisasi yang baik serta pengalaman dalam mengelola kegiatan lainnya merupakan salah satu unsur yang bisa dimasukkan ke dalam proposal sebagai jaminan bagi pihak calon pendana bahwa kegiatan akan berjalan lancar.